Panduan karir pertukangan

Karier di bidang pertukangan sama sekali tidak mudah. Menjadi tukang kayu bagi sebagian orang tampaknya merupakan pekerjaan yang sederhana. Tapi itu juga bisa bermanfaat. Bayangkan saja mampu membuat struktur kayu yang indah, mengubahnya dari balok sederhana menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti atap di atas kepala orang. Pekerjaan tukang kayu adalah pencapaian yang sangat berbeda. Dan dibutuhkan tipe orang yang berbeda untuk menjadi satu.

Di bidang pertukangan, seseorang harus terbiasa dengan pekerjaan fisik. Sebagian besar, pekerjaan tukang kayu selalu melibatkan penggunaan tangan dan kekuatan otot. Tetapi biasanya dikaitkan dengan mata yang baik untuk mengukur sesuatu. Pertukangan juga bisa menjadi ilmu pasti dalam hal pengukuran dan bukan hanya kerajinan artistik.

Keahlian pertukangan kayu dikembangkan terutama melalui latihan dan bukan hanya melalui membaca, meskipun peningkatan keterampilan juga membutuhkan banyak hal. Saat ini, sebagian besar tukang kayu berpengalaman telah memperoleh keterampilan pertukangan. Tetapi ada juga institusi pendidikan dan sekolah kejuruan yang juga menawarkan pelatihan kejuruan. Meskipun pertukangan dapat dipelajari setelah bertahun-tahun berlatih, beberapa pengusaha ingin memastikan bahwa tukang kayu memiliki semua keterampilan dan kompetensi yang diperlukan di lapangan sebelum mempekerjakan mereka.

Inilah sebabnya mengapa sebagian besar pengusaha meminta tukang kayu untuk mengikuti pelatihan magang. Ini dianggap sebagai cara terbaik bagi tukang kayu untuk menerima pelatihan pertukangan kayu yang paling lengkap. Apa yang disediakan pembelajaran bukan hanya tentang mengembangkan keterampilan di kelas. Apa yang disediakannya adalah pengalaman praktis penting pertukangan kayu dalam mewujudkan pekerjaan nyata.

Belajar mengajarkan prinsip-prinsip desain dasar dan membiasakan tukang kayu dengan keterampilan seperti framing, finishing dan tata letak interior dan eksterior. Program magang juga membantu pekerja kayu mendapatkan pengalaman dalam penggunaan alat-alat pertukangan, bahan-bahan dan peralatan lainnya. Juga dibahas aspek-aspek pertukangan lainnya, seperti belajar tentang masalah keselamatan, keterampilan medis dasar, membaca cetak biru, menggambar mekanik, menghitung lantai toko dan berbagai teknik pertukangan.

Program magang biasanya memakan waktu tertentu. Beberapa mungkin mengikuti pelatihan magang yang dapat berlangsung dari dua hingga empat tahun. Periode pelatihan juga tergantung pada tingkat keterampilan dan kompetensi peserta. Selain magang, pengusaha lain juga dapat memberikan pelatihan tambahan untuk karyawan pertukangan kayu.

Namun, ini dianggap pelatihan komplementer, karena biasanya tidak merupakan prasyarat. Pengusaha yang berbeda dapat memberikan pelatihan kepada tukang kayu, terutama untuk membantu mereka lebih memahami  sistem   yang diikuti. Tingkat pelatihan juga akan tergantung pada ukuran perusahaan.





Komentar (0)

Tinggalkan komentar